Minggu, 15 Februari 2009

Tak Selamanya Cantik itu Indah

Banyak faktor yang membuat seseorang --dalam bahasan kali ini adalah wanita-- yang meskipun memiliki paras yang lumayan, bahkan bisa dibilang cantik banget merasa bahwa kecantikan fisik yang ia miliki tersebut tidak membuat hidupnya indah.
Kok gitu? Lha iya, emang gitu!
Misalnya nih, seorang cewek yang ngerasa dieinya cantik --dan emang faktanya dia cantik-- dengan berbagai upaya dia bakal mempertahankan mati-matian kecantikannya tersebut. Mulai dari cara-cara paling sederhana yang menurut syariat ataupun kesehatan masih diperbolehkan sampe pada cara-cara berbahaya pun --yang biayanya juga gak sedikit-- bakal ditempuh! Contohnya aja demi biar kerutan-kerutan diwajahnya cz usia gak kentara, dipilihlah laseratau operasi pengencangan kulit atau what ever-lah namanya! Akhirnya tuh cewek gak bakal pernah merasakan indahnya cantik tersebut. Ya to???
Laen lagi dengan masalah yang satu ini, seorang akhwat --bukan cewek lho-- yang udah berusaha sebisa n sesempurna mungkin mebuat menutup auratnya sesuai syariat --pakaian longgar, jilbab lebar, kaos kaki, etc.-- gak lepas juga dari fitnah yang namanya "cantik" ini. Bukan karena nih akhwat suka tabaruj atau bersolek kayak kasus cewek yang pertama diatas. Coba simak de kisah akhwat berikut.
Seorang akhwat --dalam konteks alhwat beneran ya! Buksan akhwat "jadi-jadian"-- yang dilingkungan tempatnya berorientasi --misalnya sekolah, kampus, atau tempatnya bekerja-- adalah kaum minoritas, yang berarti banyakan cowoknya daripada kuantitas ceweknya, pastinya ia akan nyoba bergaul sebiasa mungkin dengan orang-orang disekitarnya tersebut (tentunya tetap dakam batas-batas yang syar'i ya....). Disamping agar image si akhwat gak dicap sebagai "cewek sombong" juga tujuannya adalah untuk dijadikan ladang dakwah.
Tapi sayangnya, para cowok-cowok yang dijadiin akhwat cantik tersebut sebagai objek ladang dakwahnya malah menganggap atau memberi persepsi berbeda terhadap sikap tuh akhwat..... (kasian banget deh lho wat!!!).
Mereka --para cowok-cook tersebut-- yang tentunya masik ammah terhadap "dunia per-dakwah-an" seolah berlomba-lomba buat ngerebut hati tuh akhwat. Yang kebih miris, tuh akhwat "direbutin" bukan cz akhlaknya --secara kan belum ngerti-- melainkan lebih cz kesempurnaan fisiknya semata! *nyebelin banget deh:-(. Tujuannya ya jelas cuma atu, biar tuh akhwat tau kalo "gue yang paling cocok ama elo!". *Gubrak!!!. Waduh gaswat eh gawat nih!
Sebaliknya, si akhwat yang ngerasa menerima "serangan bertubi-tubi" tersebut *lebai...., makin ketar-ketir aje. Bukan apa-apa. Sia yang ngersa sebagai manusia biasa juga --yang keadaan imannya juga bisa pasang-surut-- takut kalo-kalo tembok imannya yang selama ini ia bangun bakal goyah atau malah roboh dengan sia-sia. Batu aja kalo terus-terusan ditetesi air aja bakal berkubang, apalagi dia yang notabene seorabg akhwat biasa yang hidup ditengah-tengah kaum hedonis!!!
Nah kasian banget kan nasib tuh akhwat. Padahal dia udah sebisa nubgkin menjaga izzah(harga diri)nya sebagai seorang akhwat, tapi yang namanya makar setan, ada....aja! Gak ada matinye!!!. Ia juga jadi gak bisa ngerasain indahnya cantik. Disini juga bakal ada lagi jerat setan yang bakal mengikat. Setelah ua ngerasa kalo cantik gak lagi indah, lama kelamaan ia bakal lupa kalo cantik tuh juga salah satu nikmat Allah yang gak terkira banget buat para wanita....
Duh.... serasa makan buah simalakama deh!
So satu nasihat yang mungkin dapat kita jadikan sebagai pemecahan masalah buat si akhwat sekaligus juga sebagai bahan perenungan buat kita semua --baik cewek, cowok, ikhwan maupun akhwat-- adalah bahwa segimanapun si akhwat menganggap para "fansnya" tersebut 'hanya' sebagai ladang dakwah, dia juga semestinya dari awal kudu mikirin juga sebab-akibat yang bakal terjadi dari semua perbuatan/amal yang akan atau sudah ia kerjakan. Ya tujuannya agar kejadian yang ia alami tersebut gak bakal terulang lagi buat yang kesekian kalinya.
Disamping itu dia juga kudu harus selalu inget kalo sesungguhnya kecantikan tuh adalah amanah dan nikmat Allah yang wajub kita jaga dan kita syukuri. Sesuai firmanNya QS. Ibrahim (14) : 07 berikut :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Ya semoga aja kita-kita --sebagai wanita-- dapat memaknai nikmat kecantikan yang dianugerahkan Allah kepada kita sebagaimana mestinya dan dapat memanfaatkannya sesuai dengan syariat dan tuntunan RasulNya.
Wallahu a'lam bish shawab.

Rabu, 11 Februari 2009

Makna Valentine's Day bagi Muslimah (Muslim juga lho!)


Hwaaa sapa sih anak muda jaman sekarang yang kagak tau ma hari yang satu ini???
Toko2 souvenir, mal2 gede n seluruh kota *hiperbolis nihh.... bakal dipenuhi dengan semua benda-benda bernuansa Valentine sebelun n puncaknya pada tanggal 14 februari ntar.
Bahkan berbagai media komunikasi seperti TV n majalah pun berlomba-lomba memberikan suguhan yang sarat dengan nuansa Valentine. Karena selain tayangan dengan tema-tema tersebut masih sangat digandrungi -terutama bagi para ABG- tema-tema terkait Valentine juga dipercaya dapat menaikan rating beberapa kali lipat dibanding tema-tema cinta yang biasa....


Hari yang identik dengan semua yang serba pink -sebagai warna yang mewakili cinta dan kasih sayang- ini, enang dikhususkan untuk mengungkapkanrasa kasih kita pada orang-orang tercinta.
Bisa dari anak keorang tua, dari suami/istri kepada pasangannya, dari sahabat pada sahabatnya tercinta, en.... terutama ajang buat para muda-mudi yang berlainan jenis untuk mengungkapkan rasa cintanya pada orang yang -katanya- amat sangat banget di cintainya sekali! *please deee... :-P


Caranya???
Banyak!!!
Mulai dari cara yang paling jadul sekalipun sampe dengan cara ter-modern jaman gini. Yang penting dapat mewakili maksud dan tujuan hati yang terpendam *ceile bukk... lebai de!:-D


Tapi pertanyaannya, apa bener rasa cinta dan kasih sayang harus diungkapi hari ini doank? Pake cara-cara yang berlebihan lagi.....
Apa bener juga hal ini bakal sesuai dengan kita-kita yang muslim n muslimah?


Mestinya, kita yang notabene mengaku sebagai orang-orang islam yang taat pada agamaNya kudu harus tau kalo yang namanya Valentine's Day bukanlah berasal dari kebudayaan islam. Oleh karena itu, kita dilarang keras buat ikut-ikutan (taqlid buta) ama budaya-budaya yang gak jelas juntrungannya kayak Valentine's Day gini. Al-Qur'an pun udah sejak dulu mewanti-wanti tentang hal ini.

Liat de keterangannya dalam QS. Al-Isra' (17) : 36 berikut ini,


وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً


artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, senuanya itu akan dimintai pertanggungan jawab. (QS. al-Isra' (17) : 36)

Selain itu,budaya Valentine's Day juga identik dengan yang namanya khalwah atau berdua-duaan dengan lawan jenis. Karena hal tersebuttermasuk dalam perbuatan yang mengarah kepada zina. Al-Qur'an lagi-lagi yang melarang hal itu. Gak percaya? Simak ayat dibawah ini,


وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra' (17) : 32).


Lagian Rasulullah sebagai uswah kita punpernah bersabda kalo kita berdua-duaan maka yang ketiganya tuh adalah setan......
Hiiiiiiihhhh...... sapa sih diantara kita yang mau ditemenin oleh yang namanya setan? Pasti pada gak mau kan??? *ya iyalah, setan gitu lho!!


By the way biar kamu tambah yakin dengan berbagai keterangan-keterangan diatas, simak de kilasan sejarah munculnya budaya Valentine's Day dibawah ini.......

Bermula dari kisah Pendeta St Valentine yang hidup di akhir abad ke-3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati -pada tanggal 14 februari- dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan ‘’Dari yang tulus cintanya, Valentine’’.


Nah setelah menyiak kilasan n membaca beberapa kutipan Al-Qur'an diatas, apa kita masih mau ikut-ikutan kebiasaan akhir zaman - yang cenderung kembali kezaman jahiliyah- ini tanpa ada filtrasi bagi diri n tanpa tau hujjah yang jelas????
Pilih de mana yang terbaik menurutmu dan agamamu.....

Wallahu a'lam bish shawab...........